Air Minum yang Aman - Apa Saja Standar Kualitas Air yang Harus Dipenuhi?

Water Filter Bali

02 March 2025

Kebutuhan akan air bersih dan aman untuk dikonsumsi adalah salah satu aspek paling mendasar dalam menjaga kesehatan. Namun, tidak semua air yang tampak jernih berarti layak untuk diminum. Banyak air minum masih mengandung kontaminan yang bisa berbahaya bagi kesehatan jika tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Lalu, apa saja standar yang harus dipenuhi agar air minum dapat dikatakan aman? Artikel ini akan mengulas standar kualitas air minum, jenis kontaminan yang harus dihindari, serta bagaimana water filter dapat membantu memastikan air bersih yang aman untuk dikonsumsi setiap hari.

1. Apa Itu Air Minum yang Aman?

Air minum yang aman adalah air yang tidak mengandung zat berbahaya dalam kadar yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Air ini harus bebas dari bakteri, virus, logam berat, bahan kimia beracun, serta bau dan rasa yang tidak sedap.

Berbagai organisasi kesehatan dunia, seperti World Health Organization (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, telah menetapkan standar yang harus dipenuhi agar air minum dianggap aman untuk dikonsumsi.

Secara umum, standar kualitas air minum harus memenuhi tiga aspek utama:

  • Fisik: Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa yang aneh.
  • Kimiawi: Tidak mengandung zat beracun seperti logam berat, pestisida, atau zat kimia lainnya dalam jumlah berbahaya.
  • Mikrobiologi: Tidak mengandung bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit.

Tanpa memenuhi ketiga aspek ini, air minum bisa menjadi sumber penyakit dan membahayakan kesehatan.

2. Standar Kualitas Air Minum Menurut WHO dan BPOM

Agar air minum dapat dikatakan aman, beberapa parameter harus diperiksa. Berikut adalah beberapa standar kualitas air minum yang harus dipenuhi berdasarkan pedoman WHO dan BPOM:

A. Parameter Fisik

Air bersih harus memenuhi standar berikut agar layak untuk dikonsumsi:

  • Jernih dan tidak berwarna: Air yang berwarna keruh menandakan adanya kontaminasi dari tanah atau limbah.
  • Tidak berbau: Bau yang tidak sedap menunjukkan adanya zat kimia seperti klorin atau kontaminasi biologis.
  • Tidak memiliki rasa aneh: Air minum seharusnya tidak memiliki rasa logam, pahit, atau manis, yang bisa menjadi indikasi adanya zat berbahaya.

B. Parameter Kimia

Kandungan zat kimia dalam air harus berada dalam batas aman agar tidak membahayakan kesehatan. Beberapa zat yang harus diperhatikan adalah:

  • pH air: Seharusnya berada dalam kisaran 6,5 – 8,5 agar tidak terlalu asam atau basa.
  • Klorin bebas: Tidak boleh lebih dari 5 mg/L, karena dapat menyebabkan iritasi pada tubuh.
  • Logam berat: Timbal, merkuri, arsenik, dan kadmium harus berada di bawah batas yang ditetapkan oleh WHO.
  • Nitrat dan Nitrit: Tidak boleh melebihi 10 mg/L, karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada bayi dan anak-anak.
  • Total Dissolved Solids (TDS): Tidak lebih dari 500 mg/L untuk memastikan air bebas dari kandungan mineral yang berlebihan.

C. Parameter Mikrobiologi

Air minum harus benar-benar bebas dari kontaminasi biologis yang dapat menyebabkan penyakit:

  • Koliform Total: Tidak boleh ada dalam 100 ml sampel air.
  • E. coli: Tidak boleh ditemukan dalam air minum karena dapat menyebabkan penyakit pencernaan serius.
  • Virus dan parasit: Harus dieliminasi melalui metode penyaringan atau sterilisasi seperti filter UV.

3. Bahaya Mengonsumsi Air yang Tidak Memenuhi Standar

Mengonsumsi air minum yang tidak memenuhi standar bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Beberapa risiko utama yang dapat terjadi adalah:

A. Penyakit Pencernaan

Air yang mengandung bakteri atau virus seperti E. coli, Salmonella, dan Giardia bisa menyebabkan infeksi saluran pencernaan yang berakibat diare, muntah, dan dehidrasi.

B. Gangguan Saraf dan Organ Tubuh

Paparan logam berat seperti timbal, arsenik, dan merkuri dalam jangka panjang dapat merusak sistem saraf, ginjal, dan hati.

C. Risiko Kanker

Bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan senyawa organik beracun dalam air minum bisa meningkatkan risiko kanker, terutama jika dikonsumsi dalam waktu lama.

D. Gangguan Pertumbuhan pada Anak

Nitrat dan nitrit dalam air minum bisa mengganggu pertumbuhan anak dan menyebabkan gangguan oksigenasi darah, yang dikenal sebagai methemoglobinemia atau sindrom bayi biru.

4. Bagaimana Water Filter Membantu Memenuhi Standar Kualitas Air Minum?

Untuk memastikan air bersih yang aman dikonsumsi, penggunaan water filter menjadi solusi efektif. Berikut adalah bagaimana water filter dapat membantu memenuhi standar kualitas air minum:

A. Menyaring Kontaminan Berbahaya

  • Reverse Osmosis (RO) mampu menyaring logam berat, bakteri, virus, dan bahan kimia hingga 99%.
  • Filter karbon aktif efektif dalam menghilangkan klorin, pestisida, dan senyawa organik beracun.

B. Membunuh Mikroorganisme Berbahaya

  • Filter UV dapat membunuh bakteri dan virus tanpa menggunakan bahan kimia tambahan.

C. Meningkatkan Rasa dan Bau Air

  • Filter karbon aktif dapat menghilangkan bau dan rasa klorin pada air PDAM sehingga air lebih segar dan alami.

D. Menyesuaikan pH dan Mineral Air

  • Sistem remineralisasi pada beberapa water filter dapat mengembalikan mineral alami dalam air, membuatnya lebih sehat untuk dikonsumsi.

5. Pastikan Air Minum di Rumah Anda Memenuhi Standar Kualitas

Agar air minum yang dikonsumsi aman, penting untuk memastikan bahwa air yang digunakan memenuhi standar kualitas air dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi.

  • Pastikan air yang dikonsumsi jernih, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa aneh.
  • Hindari air yang mengandung logam berat, pestisida, atau zat kimia berbahaya dalam jumlah berlebih.
  • Gunakan water filter untuk menyaring bakteri, virus, dan kontaminan lainnya yang bisa membahayakan kesehatan.
  • Lakukan uji kualitas air secara berkala untuk memastikan bahwa air tetap memenuhi standar yang ditetapkan.

Dengan memahami standar kualitas air minum dan menggunakan water filter yang tepat, Anda bisa melindungi keluarga dari risiko penyakit akibat air yang terkontaminasi dan memastikan air bersih yang lebih sehat untuk kehidupan sehari-hari.